Belajar bermimpi

selama ini aku tidak pernah berfikir bahwa sebuah mimpi yang kita ciptakan, mimpi yang kita rangkai suatu saat akan mejadi kenyataan. selama ini aku tak pernah bermimpi..,aku menganggap mimpi hamyalah khayalan semu yang hanya akan terjadi di alam bawah sadar kita, sehingga aku tidak pernah berani untuk bermimpi dan tidak pernah mencoba terlalu muluk2. aku hidup mengikuti irama, seperti air mengalir, begitulah..sehingga hingga detik ini hidupku hanya biasa saja, tidak ada yang sangat berarti.
tapi kini aku belajar.., itu karena aku 4 x nonton Laskar Pelangi (bukan promosi), dan walau sudah 4x nonton aku ga pernah bosan pdhal dialognya aku sampai hafal. dan setelah itu aku menyambung membaca tetraloginya 3 buku dalam 3 hari, kelar!!
dan...aku masih bertanya dalam hati sehebat itukah sebuah mimpi?. apa kehebatannya?, sehingga Tuhan diatas sana menyimpan mimpi-mimpi itu dan menampakannya menjadi nyata didepan mata kita?
aku masih belum berani bermimpi...
"Bermimpilah karena Tuhan akam memeluk mimpi-mimpimu.."
Tapi..akupun tak tau apa mimpi terbesar dalam hidupku saat ini?
aku hanya ingin hidup bahagia..(apakah itu mimpi?) tak jelas konsepnya, bahagia dengan apa?bagaimana? aku sendiripun masih dilanda kebingungan...
dulu ketika kecil aku juga tidak pernah bermimpi, kalau dikatakan cita-cita mungkin aku punya.
awalnya dulu aku ingin menjadi astronot karena tentu saja seorang astronot bisa ke bulan, dan aku ingin sekali ke bulan..tapi mimpiku itu dipatahkan oleh seorang guruku. menurutnya belum ada astronot perempuan apalagi dari Indonesia, dan jadi astronot tidaklah mudah.akhirnya pupus lah mimpiku itu. dan seperti kebanyakan anak-anak lain yang karena bangga melihat betapa karismatiknya seorang Guru membawakan pelajaran di depan kelas akupun ingin menjadi guru.
Sebenarnya mimpi ku itu sedikit terwujud, aku bekerja sebagai salah satu karyawan di sebuah lembaga yang berupaya meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan..wuiih kedengarannya hebat banget kan??. tapi pekerjaanku sih biasa-biasa aja dan sama sekali tidak ada yang menantang meski aku berusaha mencintai pekerjaanku. hingga kini setiap melihat anak-anak sekolah menyambut gurunya datang, berlari-lari menyambut tangan kanan gurunya untuk dicium penuh takzim..maka kembali hadir mimpiku ketika kecil. aku ingin jadi guru...
sekarang aku ingin terus belajar..
belajar dan berani bermimpi...
tapi jangan teriakan aku CUMI ya....